Kamis, 11 Desember 2014

SIFAT-SIFAT DASAR FOTO UDARA

Dalam menginterpretasi foto udara (secara visual), seorang interpreter harus dapat memahami sifat-sifat dasar foto udara, yaitu :

1.      Rona (tingkatan warna)
Rona adalah tingkat kecerahan objek / benda yang tergambar pada citra. Tingkatan kecerahan ( mulai dari gelap sampai terang) tergantung kepada  banyaknya sinar matahari yang dipantulkan oleh benda. Benda yang terang berarti banyak memantulkan sinar, sebaliknya benda yang ronanya gelap berarti sedikit memantulkan sinar.
Contoh :  1). Atap seng memiliki rona sangat terang, apalagi  atap seng yang masih baru. 2).  Rona terang pada sungai  / laut berarti  dangkal. 3) Pantai yang terang berarti pantai berpasir. 4)  Objek pohon-pohonan yang berbeda-beda ronanya berarti objek tersebut berbeda-beda pohonnya.

2.      Ukuran
Ukuran  meliputi dimensi panjang, lebar, luas, tinggi, kemiringan lereng, volume dari suatu obejk / benda.  Misalnya : 1). Jalan,  sungai, rel kereta api,  berkaitan dengan dimensi panjang; 2). Bangunan berkaitan dengan dimensi : panjang, tinggi, luas, volume, dll. 3). Gunung berkaitan dengan dimensi tinggi.
Contoh Pengenalan objek : rumah lebih kecil dari gedung, sekolah,  pabrik.

3.      Bentuk
Bentuk merupakan konfigurasi dari suatu benda atau objek. Setiap benda / objek hampir memiliki bentuk yang khas, yang membedakannya dengan benda / objek lain. Karena itu bentuk merupakan  sifat terpenting dalam menginterpretasikan foto udara.
Contoh pengenalan objek : 1). Jalan  bentuk garis-garis, banyak persimpangan, sebagian lurus, dan sebagian lagi berkelok-kelok; 2). Rel berbentuk garis, tapi  tidak banyak persimpangan, dan memiliki kelokan yang  sangat tumpul; 3). Sungai bentuknya  garis  dan berkelok-kelok, 4).  Stadion bentuk bundar, 5). Gunung  bentuknya kerucut; 6) persawahan bentuknya petak-petak.

4.      Bayangan
Bayangan  sangat membantu interpreter dalam mengenali  objek yang lebih tinggi, sebab benda yang tinggi memiliki bayangan yang lebih panjang (terlihat dari rona bayangan yang lebih gelap). Sebaliknya bayangan dapat menyulitkan karena tertutupnya detail penting oleh bayangan.
Contoh pengenalan objek : 1) gedung bertingkat tinggi terlihat dari bayangannya, 2). Demikian juga menara, pohon besar, gunung.

5.      Pola
Pola merupakan bentuk atau susunan dari suatu objek dipermukaan bumi. Pola objek  dapat membedakan bentangan budaya (cultural landscape yaitu bentangan hasil buatan manusia) dengan bentangan alam (natural landscape yaitu bentangan alam). Bentangan budaya terlihat  membentuk pola tertentu yang lebih teratur, sedang  bentang alamiah tidak menunjukkan suatu pola teratur, tetapi sembarang.
Contoh pengenalan objek : 1). Perkebunan  karet terlihat berpola berbaris-baris teratur,  sedang hutan berpola sembarang; 2). Persawahan berpola petak-petak, sedang semak atau belukar sembarang.

6.      Tekstur
Tekstur merupakan  frekwensi perubahan  rona dari suatu objek. Tektur dinyatakan dengan kasar bila perubahan rona tegas, sedang bila perubahan rona tidak tegas, dan halus bila  keadaan ronanya hampir sama. Kondisi tekstur akan dapat membedakan homogenitas objek. Bila teksturnya kasar, maka benda-benda dalam objek tersebut beranekaragam, sedang bila halus berarti  homogenitas benda tinggi.
Contoh pengenalan objek : 1). Perkebunan besar = teksturnya  halus, 2). Hutan = tekstunya kasar, 3). Padang rumput = teksturnya halus, 4). Semak = teksturnya sedang, 5) perkotaan  teksturnya = kasar.

7.      Situs
Situs atau situasi merupakan lokasi suatu objek atau benda dalam kaitanya dengan lingkungan. Misalnya : 1) rawa dekat pantai / laut; 2) tanggul di pinggir sungai; 3) hutan bakau di rawa-rawa; 4) jembatan diatas sungai atau laut.

8.      Asosiasi

Asosiasi adalah keterkaitan antara suatu objek dengan objek lainya. Contoh : 1). Stasiun kereta api dekat rel; 2). jembatan  bersambungan dengan jalan; 3).  Bangunan menjulang di perempatan jalan kemungkinan adalah tugu / menara. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar