PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS (SIG)
A. PENGERTIAN SIG
Sistem adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian / unsur-unsur yang saling berkaitan
satu sama lain (tidak terpisahkan) dan bekerja sama satu dengan yang lainnya
untuk mencapai tujuan bersama.
SIG adalah suatu sistem
yang bertugas : mencari, mengumpulkan, mengolah, sampai mengeluarkan data-data (informasi) geografi
untuk berbagai keperluan.
SIG merupakan sistem berbasis komputer.
SIG atau Geographic Information System (GIS) saat
ini merupakan suatu mode (tren) yang banyak membantu memecahkan banyak
persoalan berkaitan dengan kehidupan yang berhubungan dengan geografi, misalnya
tentang lingkungan, bencana alam, pembangunan, pengembangan wilayah, dll. Di
Indonesia perkembangan SIG tidak terlepas dari peranan Badan koordinasi Survei
dan Pemetaan Nasional (Bakorsultanal).
B. PENGGOLONGAN SIG
SIG dapat
digolongkan menjadi 3 subsistem, yaitu :
![]() |
Gbr. Cara kerja Sistem Informasi Geografi
1.
Subsistem Masukan (Input Subsystem)
Subsistem
ini bertugas mencari dan mengumpulkan
data spatial dan data atribut. Data dapat berasal dari hasil penginderaan jauh, dari pengukuran langsung dilapangan
(data terestris), dari peta, dll.
Seluruh
data masukan harus dalam format digital maupun alfa-numerik. Salah satu tehnik
mengubah data analog menjadi data digital dengan digitasi menggunakan digitizer.
Data dasar ini tersimpan dalam bentuk
titik (dot), garis (vektor), area (poligon), dan piksel (grid).
·
Data terestris :
ketinggian tempat, suhu, rata-rata curah hujan, jenis batuan, kesuburan tanah,
daya erosi, kualitas flora /fauna, jenis hama, intensitas aliran sungai / air
terjun, kecepatan angin, dll.
2.
Subsistem Pengolahan (Processing Data)
Subsistem
ini bertugas mengolah, memanipulasi sampai menyimpan data yang telah diolah
dalam bentuk data siap pakai.
Data
dalam bentuk vektor dapat dikonversikan ke format raster. Peta raster baru
dapat dihasilkan dari hasil tumpang tindih peta (overlay). Proses
mengaitkan data atribut ke data geografis dgn overlay peta disebut manipulasi
data.
3.
Subsistem Keluaran (Output Subsystem)
Subsistem
ini bertugas mengeluarkan dan
menampilkan data atau informasi SIG sesuai dengan kebutuhan. Data keluaran
dapat berbentuk tabel, gambar, atau peta. Data keluaran dapat berupa
data digital yang ditunjukkan dalam layar monitor, dapat berupa data atribut
berbentuk tabel, berbentuk peta warna menggunakan plotter maupun menggunakan
printer.
Catatan
:
a. Data berbentuk titik (dot) atau point features
meliputi : ketinggian, curah hujan, lokasi, topografi, dll.
b. Data berbentuk garis (vektor) atau line features
meliputi jaringan jalan, pola aliran, garis kontur, jaringan listrik / pipa
air, dll.
c. Data dalam bentuk poligon (areal features) seperti
daerah administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah, penggunaan tanah, dll.
d.
Data pixel atau grid (picture elemen) berupa citra
satelit, konveksi vektor, area poligon, dll.
Sumber data berasal dari :
1.
Data atribut
atau informasi numerik diperoleh dari hasil statistik, sensus, catatan
lapangan, dan tabular lainnya.
2. Data grafis /
spatial (data keruangan) berasal dari
peta analog, foto udara, dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas. Data
grafis ini dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu vektor dan raster.
3. Data digital dapat diperoleh dari citra satelit dan
radar.
C. KOMPONEN SIG
SIG yang dikelola dengan
sistem komputer memiliki perangkat :
1. Perangkat keras (hardware)
: komputer (PC) : VDU = monitor
(Visual Display Unit) dan CPU = Central Processing Unit; mouse,
digitizer, printer, plotter, dan scanner.
·
Digitizer = alat
mengubah data terestris menjadi data digital
·
Plotter = alat
mencetak peta (semacam printer)
2. Perangkat Lunak (software) : ILWIS, ERDAS, SPANS,
Map Info, Arc Info, Arc View, Autocad, IDRISI, dll.
D. KEUNTUNGAN MEMANFAATKAN SIG
Keuntungan memanfaatkan
data SIG antara lain :
1. Data dapat dikelola dalam format yang kompak dan
jelas
2. Data dapat dikelola dengan biaya yang lebih murah
bila dibandingkan dengan survei lapangan.
3. Data dapat dipanggil
kembali dan dpt diulang dgn cepat
4. Data dapat diubah secara cepat dan tepat
5. Data spatial dan nonspatial dpt dikelola secara
bersama
6. Data dapat diperbesar dan dapat ditampilkan dgn
pembuatan gambar tiga dimensi
E. MANFAAT SIG
1. Menyajikan Informasi Geograsi secara lengkap dan
Akurat, misalnya lahan pemukiman penduduk perkotaan, pemukiman penduduk daerah transmigrasi,
lokasi dan batas areal waduk, lokasi dan batas areal cagar alam, lokasi dan
batas wilayah pemekaran daerah kabupaten / provinsi.
2. SIG dan Penginderaan jauh menunjang perencanaan
Pembangunan, misalnya :
a. Pemilihan daerah transmigrasi
b. Lingkungan hidup: perencanaan kota / tata ruang
kota, pemantauan terhadap pencemaran lingkungan hidup.
c. Perencanaan dan pemantauan daerah pantai dan laut :
pencarian lokasi ikan dan hasil laut, pemantauan garis pantai dan abrasi,
pemantauan arus dan intrusi air laut ke daratan.
d. Pemantauan program Perdesaan : sarana jalan,
kepadatan, persebaran, dll.
e. Pertanian dan Kehutanan : inventarisasi tanaman
pangan, lahan rusak, luas lahan yang baik, penggunaan lahan, inventarisasi
lahan perkebunan / pertanian, inventarisasi dan pemantauan hutan, rencana
reboisasi, pencegahan kerusakan hutan, inventarisasi lahan kritis.
f. Pemetaan sumber daya : pemetaan penggunaan lahan,
pemetaan daerah pasang surut, pemetaan geologi, dll.
g. Pemantauan daerah bencana : menginventarisasi dan
evaluasi daerah yang mengalami bencana, tingkat kerusakan, dll seperti tsunami,
kebakaran hutan, gempa bumi, gunung meletus, serangan hama, angin taifun, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar